Sabtu, 22 Oktober 2011

KELAS 4 SD HAFAL AL-QUR'AN

Hasil Didikan Pondok Pesantren Hidayatullah
Dikutip dari koran pasundan expres (6/8)



Pondok Pesantren Hidayatullah merupakan cabang Pondok Pesantren di Kalimantan Timur. Bernaung dibawah Yayasan Ummul Quro. Berdiri di Karawang sejak tahun 1997. Tapi dari tahun 1997 Ponpes yang berlokasi di Desa Tegalsawah Kecamatan Karawang Timur berkembang secara signifikan.
Setelah tahun 2009 perekembangan  Ponpes Hidayatullah mulai nampak. Terbukti  dengan berbagai kegiatan bisa dilaksanakan dan tiga program yakni program social, pendidikan, dan dakwah yang dijalankanya pun bisa terealisasi. Ponpes Hidayatullah sudah  tersebar hampir di semua Kabupaten di Indonesia dengan program yang dijalankanya .
Sekretaris ponpes Hidayatullah Amri Qosim mengatakan, program pendidikan yang diunggulkan adalah tahfidz Al-Qura’an atau hafal Alquran 30 Juz. “Saat ini saja ada seorang siswa kelas 4 SD sudah hapal 2 juz. Program hafalan Alquran untuk tingkat SD dan SMP,” Ujarnya kepada Pasundan Expres, kamis (4/8).
Selain itu kami juga memiliki Pusat Pendidikan Anak Saleh (PPAS) dan Taman Pendidikan Anak (TPA) yang muridnya sudah mencapai 80 orang. Sedangkan untuk PPAS yang menetap di ponpes baru 12 orang dan itupun anak-anak dari cianjur.
Dikatakan, program sosial merupakan program pembinaan anak – anak yatim piatu dan terlantar gratis, dapat besiswa penuh dari Baitul Maal Yayasan Ummul Quro. Dan untuk program terakhir adalah pos dai. Ponpes Hidayatullah melatih para dai baru dan menjadi penceramah di masjid – masjid dan majlis taklim.
Sementara menurut Muhamad Marjuki, salah seorang pengajar Ponpes Hidayuatullah mengakatakan, untuk mendidik anak agar cepat hafal Alquran dengan cara memperbaiki cara bacaanya terlebih dahulu setelah itu setiap hari mereka diwajibkan menghapal 5 sampai sepuluh ayat Alquran. “dengan cara ini sudah ada hapal Alquran sampai 2 juz,” pungkasnya (use).

Jumat, 21 Oktober 2011

Tebar 1000 Jilbab dan Pengobatan Gratis Metode Nabi di Karawang

Yayasan Ummul Quro, Pesantren Hidayatullah Karawang, Jawa Barat, menggelar acara Gebyar Muharram 1432 Hijriyyah sekaligus bakti sosial bekerjasama dengan Alwaiys Sw@rna dan Rumah Sehat Amanah dengan membagi-bagi gratis sebanyak 1000 jilbab dan pengobatan gratis metode nabi atau bekam untuk masyarakat Muslim yang ada di Kota karawang, khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar pesantren, Ahad (02/01) kemarin.
Acara yang berlangsung di komplek Yayasan Ummul Quro, Pesantren Hidayatullah Jl Manunggal Desa Tegal Sawah, Sindanglaya, Benggol, Karawang Timur, ini dipadati kurang lebih 500 lebih hadirin yang datang dari berbagai tempat di Kota Karawang.
Dalam acara tersebut juga terdapat peluncuran sekolah SMP Integral Hidayatullah dengan program utama tahfidzul qur`an. "Insya Alloh, tiga tahun hafal Al-qur`an" kata Ust. Marzuqi Al-hafidz, salah seorang pengajar di pesantren."Cita-cita kami adalah lahirnya para pakar-pakar ilmu pengetahuan  yang hafal qur`an" ujarnya lagi.Menurut Ust.Ahmad Gatot Supriyadi, S.Sos.I, Kepala Sekolah SMP Integral Hidayatullah mengatakan bahwa sekolahan ini gratis untuk semua, sehingga para anak-anak yatim dan dhuafa juga bisa merasakan sekolah Islam yang berkualitas. Untuk mereka santri yang kaya, juga tidak di pungut biaya.Akan tetapi persyaratanya, orang tua wali harus menyalurkan zakat, infaq, dan sedekahnya lewat pesantren. Sehingga sekolahan ini benar-benar mampu membahagiakan yang miskin dan membanggakan yang kaya.

Pada kesempatan tersebut, hadir memberikan tausyiah Syaikh Dr. Khalid Al-Qurosyi dari Universitas Ummul Quraa Mekkah Al Mukarramah, Saudi Arabia, didampingi Kepala Hubungan Luar Negeri PP Hidayatullah Nasfi Arsyad, Lc.

Dalam taushiahnya Syeikh Khalid berpesan tentang keutamaan menjadi ahli al-Qur'an. Mengutip hadits Rasulullah SAW, Khalid mengatakan sebaik baik manusia adalah yang belajar al Qur'an dan mengajarkannya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Hidayatullah Karawang yang telah berinsiatif mendirikan lembaga hafalan qur'an untuk tingkat anak anak dan remaja ini.
"Semoga usaha kita ini diberkahi Allah Subhana wata'ala," katanya dalam bahasa Arab, diterjemahkan Nasfi Arsyad.

1000 Jilbab

Di kesempatang yang sama, panitia membagi bagikan jilbab gratis kepada ratusan hadirin. Sekitar 1000 lembar jilbab ludes dibagi bagi. Hingga lepas shalat Dhuhur, masih saja ada remaja dan sejumlah muslimah segala umur yang berduyun duyun datang meminta jatah. Padahal siang itu hujan sedang mengguyur Bumi Pasundang ini dengan lebatnya.

"Alhamdulillah, berjalan lancar dan semua dapat," kata Ust. Ahmad Gatot Supriyadi, ketua panitia acara ini.

Hetty Suharti binti Syamsuddin, 34 tahun, wanita yang yang tinggal di bilangan Benggol Sinanglaya, ini mengaku senang dapat jatah jilbab gratis. Ia dan satu anak perempuannya yang datang pada hari itu dapat jatah masing masing satu. Ditemui Hidayatullah.com, ia tampak girang. "Terima kasih, terima kasih sekali," katanya seraya tersenyum lebar.

Senada dengan itu, Martini, 37 tahun, yang datang dengan anaknya, Ira Yunita yang duduk di bangku kelas 3 di SD Tegal Sawah, mendapatkan juga jatah jilbab pilihannya. Ia mengaku senang. Sebab selama ini, aku dia, susah untuk ke kota sekedar beli jilbab.

Ada juga Wartini binti Mustakim, 40 tahun, yang ikut semua rangkaian acara dari awal hingga purna. Ia mengatakan telah aktif ikuti kegiatan Pesantren Hidayatullah sejak 2 tahun belakangan ini. Beberapa anak anaknya juga ikut kegiatan TK dan TPA di sini setiap malam lepas Maghrib.

Pengobatan Gratis Metode Nabi

Setelah selesai shalat duhur, panitia menggelar pengobatan gratis metode nabi atau bekam. Banyak sekali masyarakat yang berduyun- duyun untuk mengikuti pengobatan gratis tersebut. namun sayang, banyak ibu-ibu yang kecewa. Sebab, pengobatan tersebut hanya diperuntukkan untuk yang laki-laki. Hal ini dikarenakan panitia hanya menyediakan tabib laki-laki yaitu Ust. Afrizal, Direktur Rumah Sehat Amanah dan stafnya yang laki-laki.
                                                                                                                                                  (ain dan gat)